🐺 Kalimat Dalam Komik Berupa Bahasa
dalambahasa sasaran. Namun, masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda (taksa) atau ada makna yg dihilangkan, yang mengganggu keutuhan pesan. Tidak akurat 1 Makna kata, istilah teknis, frasa, atau kalimat bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran, atau dihilangkan (deleted)
Berbedadengan komik Strip yang hanya menampilkan 3 sampai 6 panel saja, komik buku bisa sampai ratusan panel. Banyaknya panel pada komik ini karena penceritaannya yang lebih kompleks. Sehingga butuh banyak panel untuk menggambarkan cerita. Komik buku bisa saja dibuat dalam beberapa series. Bisa sampai berpuluh series dalam satu jenis komik buku.
Baiklahjadi gini, biarpun nanti di dalam komik kita boleh menggunakan bahasa-bahasa slang dan percakapan tetapi tetap saja kita harus menuliskannya dengan benar (benar dalam penggunaan tanda baca dan benar dalam penggunaan kapitalisasi dan lainnya, kan yang kita langgar cuma dari segi kosakata bahasanya saja, mungkin biar bahasanya nggak
Komikbiasanya berisi mengenai cerita fiksi, sama seperti dengan karya sastra yang lain. Apa Itu Pengertian Komik : Ciri, Jenis, dan Pembagian Komik. Dalam berbagai pendapat tentang komik menurut para ahli yang dibahas diatas, dapat disimpulkan bahwa komik menjadi suatu cerita yang berupa kumpulan-kumpulan gambar yang diberi keterangan seperti
PengertianKalimat Transitif dan Intransitif Beserta Contoh. Meski keduanya sering digunakan sehari-hari, ada perbedaan penting diantara dua kalimat ini lho! Seperti yang kita ketahui, ada banyak jenis kalimat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat transitif dan intransitif menjadi bagian dari berbagai jenis kalimat yang banyak
padakalimat imperatif dialek Kansai dalam komik Metantei Conan volume 28 dan 29. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data temuan dianalisis dengan menggunakan teori tentang perubahan bentuk bahasa Jepang standar ke dalam dialek Kansai oleh Okamoto Makiko dan Ujihara
Inidilakukan agar kalimat yang disampaikan dapat dimengerti oleh penerima pesan. Untuk membuat kalimat yang terstruktur dalam bahasa Indonesia dibutuhkan aturan yang biasa disebut dengan SPOK atau subjek, predikat, objek, dan keterangan. Ini memastikan kalimat yang kita susun dibuat sesuai dengan struktur yang sesuai. Pengertian SPOK
Komiksilat merupakan komik yang sangat popular, karena tema yang disajikan dalam komik berupa adegan laga atau pertarungan yang hingga saat ini tetap menjadi idola. Misalkan komik Naruto, One Piece, Dragon Ball dan lain sebagainya. Unsur-unsur Komik. Unsur-unsur dalam komik oleh Berger dirincikan sebagai berikut:
MenurutRicky W. Putra dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual dalam Penerapan (2020), komik memiliki lima ciri utama, yakni: Ciri-ciri komik salah satu di antaranya adalah mempunyai sifat proporsional yang mempunyai arti bahwa komik bisa membuat pembacanya terlibat secara emosional saat membaca komik.
PengertianKomik Menurut Para Ahli Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengertian komik adalah sebuah cerita dengan gambar yang bersifat lucu dan bisa dengan mudah dimengerti. Franz & Meier (1994:55) Defisini komik ialah cerita yang menekankan pada tindakan dan gerak yang ditampilkan melalui urutan gambar yang dibuat khas dengan paduan kata.
Jakarta-. Sesuai namanya, majas perbandingan adalah penggunaan gaya bahasa atau kata kiasan yang menyatakan sebuah perbandingan antara satu dengan lainnya. Penggunaan majas dalam menyatakan sebuah perbandingan dapat memberi kesan dan juga pengaruh bagi pembaca atau pendengar. Majas perbandingan cukup sering digunakan dalam sebuah pernyataan.
Jikakomik berupa buku merupakan satu kesatuan cerita yang utuh jika komik berupa cerita pendek bisa menggunakan selembar kertas. Komik sering mengambil bentuk urutan panel yang disandingkan. Komik dalam bahasa Jepang yaitu Manga sedangkan sebutan untuk orang yang membuat komik biasa disebut komikus.
CasJz. Male and Female Characters in 28th Edition Detective Conan Comics. The purpose of this study is to find and describe the form of language features used by male and female characters in comics. The research data is in the form of words that are indicated to contain linguistic features of male and female characters in comics of Detective Conan 28th Edition. The results of this study have five scopes including Empty Adjectives, Hedge, Intensifier, Hypercorrect Grammar, Super Polite Form, Avoidance of Strong Swear Words, Emphatic stress. According data that analyzed with linguistic method of Robin Tolmach Lakoff, women are more dominant than men for beliefs, admiration, and forms of expression. Meanwhile, men are more dominant in the expression of beliefs and doubts. Abstrak Karekteristik Fitur-Fitur Kebahasaan Tokoh Laki-laki dan Perempuan dalam Komik Detektif Conan Edisi 28. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan wujud fitur bahasa yang digunakan oleh tokoh laki-laki dan perempuan dalam komik. Data penelitian berupa kata-kata yang diindikasikan mengandung fitur kebahasaan tokoh laki-laki dan perempuan dalam komik Detektif Conan Edisi 28. Terdapat lima cakupan diantarannya Empty Adjectives, Hedge, Intensifier, Hypercorrect Grammar, Super Polite Form, Avoidance of Strong Swear Words, Emphatic stres. Berdasarkan data yang analisis dengan metode kebahasaan Robin Tolmach Lakoff, perempuan lebih dominan daripada laki-laki untuk perihal keyakinan, kekaguman, dan wujud ekspresi. Sedangkan laki-laki-laki lebih dominan terhadap ujaran keyakinan, dan keraguan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 29 KARAKTERISTIK FITUR-FITUR KEBAHASAAN TOKOH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM KOMIK DETEKTIF CONAN EDISI 28 Dana Dwi Nugraha¹, Anggik Budi Prasetiyo² Program Studi Magister Linguistik Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember, 68121 e-mail danadwi1922 anggikbudi96 Dikirim 14 November 2021; Direvisi 22 November 2021; Diterima 29 November 2021 DOI - NEOLOGIA Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial International License. ISSN 2087-2496 cetak, ISSN - daring Abstract Male and Female Characters in 28th Edition Detective Conan Comics. The purpose of this study is to find and describe the form of language features used by male and female characters in comics. The research data is in the form of words that are indicated to contain linguistic features of male and female characters in comics of Detective Conan 28th Edition. The results of this study have five scopes including Empty Adjectives, Hedge, Intensifier, Hypercorrect Grammar, Super Polite Form, Avoidance of Strong Swear Words, Emphatic stress. According data that analyzed with linguistic method of Robin Tolmach Lakoff, women are more dominant than men for beliefs, admiration, and forms of expression. Meanwhile, men are more dominant in the expression of beliefs and doubts. Keywords Language Features, Gender, Comic Abstrak Karekteristik Fitur-Fitur Kebahasaan Tokoh Laki-laki dan Perempuan dalam Komik Detektif Conan Edisi 28. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan wujud fitur bahasa yang digunakan oleh tokoh laki-laki dan perempuan dalam komik. Data penelitian berupa kata-kata yang diindikasikan mengandung fitur kebahasaan tokoh laki-laki dan perempuan dalam komik Detektif Conan Edisi 28. Terdapat lima cakupan diantarannya Empty Adjectives, Hedge, Intensifier, Hypercorrect Grammar, Super Polite Form, Avoidance of Strong Swear Words, Emphatic stres. Berdasarkan data yang analisis dengan metode kebahasaan Robin Tolmach Lakoff, perempuan lebih dominan daripada laki-laki untuk perihal keyakinan, kekaguman, dan wujud ekspresi. Sedangkan laki-laki-laki lebih dominan terhadap ujaran keyakinan, dan keraguan. Kata kunci Fitur Kebahasaan, Gender, Komik 30 NEOLOGIA Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, hlm. 29-35 PENDAHULUAN Pada Era sekarang karakteristik kebahasaan antara laki-laki dan perempuan masih hangat dipebincangkan dan membentuk suatu kelompok diseluruh lapisan masyarakat. Kondisi ini terjadi dikarenakan adanya pengaruh bahasa dalam wujud media baru sehingga komunikasi dalam bahasa sangat beragam. Hal ini karena bahasa merupakan sarana penyampai hasil pemikiran manusia Prasetiyo, 202170. Media sebagai bentuk alat memiliki fungsi dan pengaruh besar di dalam suatu kelompok masyarakat untuk menyampaikan suatu fungsi makna dalam memberikan suatu informasi kepada masyarakat umum secara luas. Interaksi dalam bermedia merupakan bentuk konsep sentral dalam memahami new media Flew, 200221. Media sebagai alat komunikasi yang praktis dan cepat dapat merubah kegiatan sehari hari manusia sehingga hal ini berdampak langsung pada sebagian kelompok di kalangan laki-laki dan perempuan. Hal ini sejalan dengan Griffin 2006 yang berpendapat bahwa perempuan dan anggota dari kelompok subordinat lain, tidaklah diperlakukan secara sama. Media baru tersebut tak lain sebagai bentuk hiburan yang diantaranya berupa film, novel, cerpen, maupun komik yang dirasa memiliki dampak besar bagi kaum laki-laki maupun perempuan dalam sebuah kelompok bermasyarakat. Komik khususnya menjadi primadona di kalangan anak-anak hingga dewasa dan beranggapan bahwa bahasa dalam sebuah komik memiliki ciri khas sendiri dalam menyampaikan suatu alur cerita. Komik memiliki alur cerita yang menarik dan latar belakang yang dibilang berbeda dari dunia nyata, hal ini terlihat dari melonjaknya penjualan komik dari tahun ke tahun. Dalam alur cerita komik tidak hanya berfungsi sebagai wujud untuk menghibur, akan tetapi memiliki bentuk komunikasi akan dunia baru dan wujud pendidikan yang menyampaikan makna secara khusus maupun luas. Dalam sebuah komik penggunaan fitur kebahasaan memiliki ciri khas yang berbeda, hal ini terlihat pada bentuk intonasi maupun cara berkomunikasi pada lawan tuturnya. Pengekspresian kebahasaan mengalami perubahan yang sangat signifikan sehingga aspek ini juga berdampak pada bacaan sastra khususnya komik. Komik merupakan media baru yang digunakan untuk mengungkapkan wujud ide berupa gambar dan dikombinasikan dengan cakupan berupa informasi visual yang bersifat mengedukasi dalam mengungkapkan ekspresi penulisan kepada masyarakat secara luas. Fitur kebahasaan inilah yang menjadikan masyarakat mengkontruksi perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara naluri dan alami sehingga mengakibatkan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan dalam segi kebahasaan. Laki-laki dengan ciri sifat-sifatnya secara umum senantiasa di wujudkan dalam orientasi sebagai seorang yang tidak banyak bicara, aktif dalam bergerak, pelindung, dan pemimpin. Namun demikian berbeda dengan perempuan yang lebih menonjolkan sifat yang lebih feminis diantaranya, pemalu, lebih banyak berbicara ketimbang laki-laki, emosial, pengasuh, dan berkorban demi kepentian orang lain. Banyaknya kajian penelitian berupa fitur kebahasaan antara laki-laki dan perempuan baik berupa politik maupun film adalah hal yang sangat menarik untuk dibahas secara mendalam. Namun demikian, banyaknya penelitian yang telah dilakukan seseorang tentang fitur kebahasaan laki-laki dan perempuan, belum ada penelitian yang membahas tentang media baru berupa komik. Berbeda dengan kajian-kajian sebelumnya, kajian berupa komik ini memfokuskan pada wujud diksi dan frasa yang mengandung fitur kebahasaan antara laki-laki dan perempuan berupa Nugraha & Prasetyo, Karakteristik Fitur-Fitur Kebahasaan Tokoh Laki-laki dan Perempuan… 31 media komik yang berjudul “Detektif Conan Edisi 28”. Kajian ini diharapkan memberikan kontribusi kepada pembaca dari sudut pandang yang berbeda. Berkaitan dengan kajian tentang fitur kebahasaan antara tokoh laki-laki dan perempuan, beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Utomo 2006 dengan topik “Gender dan Musik Kajian tentang Kontruksi Peran Laki-Laki dan Perempuan dalam Proses Pendidikan Musik” dengan tujuan mengkontruksi figur laki-laki dan perempuan dalam dunia pendidikan khususnya pada pendidikan musik. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis pada penelitian ini dilakukan dengan tiga cakupan, diantaranya reduksi data, katagorisasi dan penafsiran data. Hasil penelitian ini memberikan wujud kontruksi fitur kebahasaan laki-laki dan perempuan dalam proses pendidikan seni musik yang terjadi pada lingkungan masyarakat maupun keluarga. Objektifitas penelitian ini mencakup sudut pandang, perilaku, sikap, dan penyembutan dalam pemaknaan pada kontruksi differensiasi peran laki-laki dan perempuan dalam hal budaya. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Penelitian kelima dilakukan oleh Nugraheni 2011 dengan judul “Implikatur Percakapan Tokoh Wanita dan Tokoh Laki-Laki dalam Film Harry Potter and The Goblet of Fire”. Tujuan dalam penelitian yaitu membahas mengenai pelanggaran-pelangaran maksim-maksim dalam prinsip kerjasama Paul Grice yang menyebabkan terjadinya impliatur. Hasil penelitian ini ditemukannya perbedaan antara tuturan laki-laki dan perempuan yang dilakukan oleh tokoh laki-laki dan perempuan dalam wujud pelanggaran maksim-maksim yang terjadi di sebuah dialog percakapan dalam film. Penelitian ketiga Hidayati 2016 dengan judul “Bahasa dan Gender Kajian Karakterisrik Kebahasaan Laki-Laki dan Perempuan dalam Film Anak” dengan tujuan mendeskripsikan fitur bahasa yang digunakan oleh karakter pria dan wanita dalam film animasi anak-anak, khususnya dalam film Cars and Barbie dan 12 Dancing Princesses. Metode penelitian ini menggunakan fitur bahasa yang dikemukakan oleh Lakoff. Hasil penelitian ini berupa kata sifat kosong, pagar, intensifier, tata bahasa hiperkoreksi bentuk super sopan, pertanyaan tag, dan tekanan empati pada figur kebahasaan antara laki-laki dan perempuan dalam film Cars and Barbie dan 12 Dancing Princesses. Penelitian keempat dilakukan oleh Zulkarnain dan Fitriani 2018 dengan topik “Perbedaan Gaya Bahasa Laki-Laki dan Perempuan pada Penutur Bahasa Indonesia dan Aceh” dengan fokus penelitian mengetahui perbedaan antara bahasa yang digunakan sehari-hari oleh laki-laki dan perempuan yang berbahasa Indoneia dan berbahasa Aceh dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan perempuan terlihat lebih verbal dibandingkan laki-laki. Penelitian ini membuktikan bahwa bahasa laki-laki dan perempuan berbeda pada beberapa aspek yaitu dalam pemilihan topik, dalam pemilihan ucapan seperti intonasi, perbendaharaan kata, dan sintaks, dalam menggunakan sumpah serapah dan bahasa vulgar, dalam gaya percakapan dan dalam mendominasi percakapan. Penelitian kelima dilakukan oleh Aviandasari, Setia, dan Zein 2021 dengan judul “Perbedaan Gaya Bahasa Demonstran Laki-Laki dan Perempuan dalam Aksi Protes RUU KUHP dan Pengesahan UU KPK” dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara bahasa yang digunakan laki-laki dan perempuan dalam menyuarakan 32 NEOLOGIA Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, hlm. 29-35 pemikirannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini dianalisis berupa frasa dan kata yang tertera pada poster yang dibawa oleh demonstran dengan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan laki-laki lebih mengacu kepada hal yang bersfiat praktek dan aplikatif sedangkan perempuan lebih berorientasi pada perasaan dan feminin. METODE Metode penelitian merupakan bentuk pijakan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan investigasi pada data dan pengumpulan data yang telah diperoleh. Metode penelitian merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh peneliti. Penelitian berbahasa bertujuan mengumpulkan dan mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan Djajasudarma 20064. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang terkumpul. Tujuan penelitian ini menggali fitur kebahasaan antara laki-laki dan perempuan pada komik Detektif Conan Edisi 28. Data penelitian berupa wujud diksi dan frasa pada tuturan pada percakapan di Karya sastra berupa Komik yang berjudul “Detektif Conan Edisi 28”. Sumber penelitian ini berupa komik yang berjudul “Detektif Conan Edisi 28”. Data penelitian yang telah terkumpul dianalis dengan metode kualitatif dengan metode kebahasaan Robin Tolmach Lakoff dengan teknik purposive sampling untuk mengetahui fitur kebahasaan laki-laki dan perempuan pada komik Conan Edisi ke 28. Data yang berbeda atau sama mungkin akan dibedah dan dikaji berulang-ulang kali. Untuk mempermudah menganalisis, data yang diperoleh dianalisis ulang dengan wujud kebahasaan yang beda dengan pemberian nomor. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dikaji untuk membedah wujud pecakapan dan fitur kebahasaan pada komik yang berjudul “Detektif Conan Edisi 28”. Analisis data diwujudkan dalam tujuh tahapan, diantaranya yaitu Empty Adjectives, Hedge, Intensifier, Hypercorrect Grammar, Super Polite Form, Avoidance of Strong Swear Words, Emphatic stress. Berikut data serta analisis dalam rangka mengungkap fitur kebahasan antara laki-laki dan perempuan dalam komik “Detektif Conan Edisi 28”. Karakteristik Kebahasaan dalam Komik Detektif Conan Edisi 28 Empty Adjectives Menurut Lakoff yaitu terdapat kata sifat yang cenderung lebih dominan yang digunakan oleh para perempuan dimana kata sifat tersebut di istilahkan sebagai Empty Ajectives. Kata sifat disini diungkapkan melalui bentuk kekaguman atau penerimaan terhadap sesuatu objek yang ditemuinya. Berikut analisis data yang merujuk pada Empty Ajectives pada komik “Detektif Conan edisi 28”dengan. Data 1 Wahh, Orang secantik ini kok masih sendirian. Para wanita di sekelilingmu pasti buta! perempuan Data 2 Benar benar orang yang hebat laki-laki Data 3 Pemandangan disini benar-benar menakjubkan perempuan Berdasarkan pada data 1 sampai 3 temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa Empty Ajectives dalam komik Detektif Conan edisi 28 digunakan oleh perempuan dan laki-laki, Kosakata pada Nugraha & Prasetyo, Karakteristik Fitur-Fitur Kebahasaan Tokoh Laki-laki dan Perempuan… 33 data diatas yaitu “secantik, menakjubkan” menunjukkan lebih banyak digunakan oleh perempuan untuk mengungkapkan wujud kekaguman terhadap objek atau seseorang. Berbeda dengan tuturan pada laki-laki kosakata pada data diatas yaitu “hebat” terbilang simpel dan terkesan tidak berlebihan. Hedge Hedge dalam bahasa Indonesia mempunyai arti “pagar”. Kalimat yang dimaksudkan dalam istilah ini berupa ungkapan yang dirasa kurang meyakinkan dengan apa yang dituturkan oleh lawan bicara maupun dirinya sendiri. Berikut analisis data yang merujuk pada istilah Hedge pada komik “Detektif Conan edisi 28”. Data 1 Ku kira, Kita pikirkan cara memberitahu keadaan kita pada Conan. laki-laki Data 2 Mungkin sekarang pun tidak tampil dalam suatu kejuaraan perempuan Data 3 Tapi, tapi aku bingung antara ingin bertanya dan tidak… laki-laki Berdasarkan data nomor 1 sampai 3 terdapat frekuensi penggunaan hedge yang terbilang cukup banyak digunakan dalam bentuk kata kerja yang mengulangi beberapa kali wujud kosakata tersebut. Pengulangan tersebut dapat disimpulkan memiliki beberapa fungsi menunjukkan keraguan seseorang dan menunjukkan tuturan yang lebih halus dan santun. Di dalam ledge kesantunan pada ujaran dialog lebih menonjol pada perempuan dibandingkan laki-laki. Kosakata tersebut diwudujkan “ku kira”, “mungkin”, “bingung”. Hal ini terlihat bahwa laki laki lebih menonjolkan tuturan kurang meyakinkan daripada perempuan. Intensifier Intensifier merupakan istilah yang dikhususkan pada kata keerangan yang memberikan penekanan terhadap kata sifat, kata kerja atau kata keterangan yang lain. Intensifier juga dapat disebiut dengan istilah “penyangat”. Berikut analisis data yang merujuk pada istilah Hedge pada komik “Detektif Conan edisi 28”. Data 1 Yaa… kejadian ini benar-benar di luar dugaan laki-laki Data 2 Tampaknya, lokasi kejadian yang sebenar-benarnya adalah koridor ini laki-laki. Berdasarkan data pada no 1 sampai 3 terdapat beberapa konteks yang melingkupinya, dapat disimpulkan bahwa Intensifier digunakan oleh laki-laki. Hal ini terlihat pada data 1 dan 2 yang memberikan kalimat berupa penekanan untuk meyakinkan lawan tuturnya. Kosata tersebut yaitu “benar-benar” diucapkan oleh seorang laki-laki bahwa fungsi dalam pengulangan kata dalam wujud meyakinkan lawan tuturnya adalah wujud fungsi dari Intensifier. Dari data diatas bahwa laki laki lebih condong pada kalimat meyakinkan daripada perempuan. Super Polite Form Super Polite Form yaitu istilah ungkapan yang terdapa di akhir kalimat atau ujaran dengan memberi penekanan dalam kalimat tersebut. Kalimat ini digunakan untuk mendapatkan wujud persetujan dalam menjaga konvensi sosial. Berikut analisis data yang merujuk pada istilah pada komik “Detektif Conan edisi 28”. 34 NEOLOGIA Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, hlm. 29-35 Data 1 Wuihh… cantik sekali cewek berambut pirang tersebut…Laki-Laki Data 2 Apa yang kamu maksud, apakah benar ucapanmu detektif? perempuan Berdasarkan pada data no 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa di dalam komik detektif conan edisi 28 ditemukan banyak sekali tuturan yang sangat santun. Bentuk tuturan kesantuanan lebih didominasi oleh perempuan daripada laki-laki. Bentuk kesantunan tersebut terlihat pada data diatas untuk sebuah profesi maupun bentuk fisik seseorang, namun juga penggunaan tuturan tersebut wujud tidak langsung dengan menggunakan fungsi dari kesantuanan mereka. Kosakata tersebut yaitu “berambut pirang” dan “detektif”. Hal ini terlihat jelas bahwa kesantunan dalam memanggil lebih menonjol perempuan daripada laki-laki. Emphatic Stress Ciri dalam Istilah ini sebagai bentuk ungkapan ketidakyakinan dengan menggunakan wujud ekspresi dan penutur seseorang itu sendiri. Fungsi pada kalimat ini memberikan bentuk penekanan terhadap suatu tuturan yang dianggap merasa tidak yakin dengan apa yang ia sampaikan. Berikut analisis data yang merujuk pada istilah pada komik “Detektif Conan edisi 28”. Data 1 Tapi, kejadian ini selalu seperti ini dan berulang kali laki-laki Data 2 Ini bukti yang kita punya dan terbaik untuk kita jaga dari para berandalan itu perempuan Berdasarkan data no 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa baik tokoh laki-laki maupun perempuan menggunakan leksikon yang wujudnya berupa penekanan dalam bertutur atas lawan bicaranya. Data emphatic strees lebih banyak digunakan oleh perempuan daripada laki-laki. Kosakata tersebut berupa wujud“selalu” dan “terbaik” SIMPULAN Dalam sebuah komik penggunaan fitur kebahasaan memiliki ciri khas yang berbeda, hal ini terlihat pada bentuk intonasi maupun cara berkomunikasi pada lawan tuturnya. Pengekspresian kebahasaan mengalami perubahan yang sangat signifikan sehingga aspek ini juga berdampak pada bacaan sastra khususnya komik. Komik merupakan media baru yang digunakan untuk mengungkapkan wujud ide berupa gambar dan dikombinasikan dengan cakupan berupa informasi visual yang bersifat mengedukasi dalam mengungkapkan ekspresi penulisan kepada masyarakat secara luas. Fitur kebahasaan inilah yang menjadikan masyarakat mengkontruksi perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara naluri dan alami sehingga mengakibatkan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan dalam segi kebahasaan. Laki-laki dengan ciri sifat-sifatnya secara umum senantiasa di wujudkan dalam orientasi sebagai seorang yang tidak banyak bicara, aktif dalam bergerak, pelindung, dan pemimpin. Namun demikian berbeda dengan perempuan yang lebih menonjolkan sifat yang lebih feminis diantaranya, pemalu, lebih banyak berbicara ketimbang laki-laki, emosial, pengasuh, dan berkorban demi kepentian orang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih cenderung pada ujaran keraguan dan penekanan dalam komik yang berjudul “Detektif Conan” daripada perempuan yang lebih dominan terhadap kosakata Nugraha & Prasetyo, Karakteristik Fitur-Fitur Kebahasaan Tokoh Laki-laki dan Perempuan… 35 keyakinan dan kekaguman. Cakupan tersebut terlihat dari beberapa subbab yang dibahas antara lain Empty Adjectives, Hedge, Intensifier, Hypercorrect Grammar, Super Polite Form, Avoidance of Strong Swear Words, Emphatic stress. DAFTAR PUSTAKA Aviandasari, F. F., Setia, E., dan Zein T. T. dan Zein. 2021. “Perbedaan Gaya Bahasa Demonstran Laki-Laki dan Perempuan Dalam Aksi Protes RUU KUHP dan Pengesahan UU KP”. Lingtersa Linguistik terjemahan Sastra, 11, 18-24. Flew, Terry. 2002. New Media An Introduction. UK Oxford University Press. Griffin, 2011. A First Look At Communication Theory. Eight Edition. New York McGraw Hill. Hidayati, N. N. 2016. “Bahasa dan Gender Kajian karakteristik Kebahasaan Laki-Laki dan Perempuan dalam Film Anak”. Al-hikmah Jurnal Studi Keislaman, 61, 9-32. Nugraheni, Y. 2011. “Implikatur Percakapan Tokoh Wanita dan Tokoh Laki-laki dalam Film Harry Potter The Goblet of Fire”. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya, 12, 183-193. Prasetiyo, A. B. 2021. “Kata Kasar dan Makian Berbahasa Jawa dalam Tuturan Cak Percil di YouTube. Genta Bahtera Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 72, 70-81. Utomo, U. 2006. “Gender dan Musik Kajian tentang Kontruksi Peran Laki-Laki dan Perempuan dalam Proses Pendidikan Musik”. Harmonia, 71, 1-13. Watie, E. D. S. 2013. “Gaya Bahasa Perempuan Indonesia dalam Media Baru”. Jurnal The Messenger, 51, 1-10. Zulkarnain, S. I., dan Fitriani N. 2018. “Perbedaan Gaya Bahasa Laki-Laki dan Perempuan pada Penutur Bahasa Indonesia dan Aceh”. Internasional Journal and Gender Studies, 41, 159-172. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
ONOMATOPE BAHASA MANDARIN DALAM KOMIK Abstract Sebagai karya sastra bergambar, komik memiliki hubungan yang erat antara seni gambar dan seni berbahasa. Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang saling membangun untuk membentuk komik menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati masyarakat. Seni gambar yang indah dan didukung dengan gaya bahasa yang baik, akan mampu menciptakan sebuah cerita komik yang menarik. Gaya berbahasa dalam komik tentunya tidak hanya bentuk baku atau berupa peribahasa, melainkan juga harus mampu menyesuaikan keadaan latar dalam cerita tersebut. Penyesuaian ini salah satunya diwujudkan melalui penerapan           Melalui onomatope, pemaknaan sebuah kalimat akan mampu menghidupkan emosi pembaca. Onomatope ada dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Mandarin. Penelitian ini akan membahas onomatope dalam tiga komik berbahasa Mandarin, yaitu大雄的大é”镜Dà xióng De Dà Mó Jìng, é•¿æŒè¡Œ ZhÇŽng GÄ“ XÃng, dan 白木兰圆舞曲Bái Mùlán YuánwÇ”qÇ”. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa onomatope bahasa Mandarin dalam komik, berhasil meningkatkan emosi pembaca dalam mewujudkan kata tiruan dari bunyi suara manusia, binatang, alam, benda, kegiatan sehari-hari dan alat musik. Adanya respon pembaca dari sebuah karya sastra merupakan tanda bahwa karya tersebut telah berhasil dinikmati dan mampu memberikan kesan. References Ashworth, J. 2012. Onomatopoeia and Pensonification Budding Poets. Dayton Lorenz Educational Press. Friska Langelo, D. P. 2015. ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA BITUNG. Jurnal EMBA Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1-8. MS, G. 2011. Comic Making Cara Membuat Komik. Jakarta Indeks. Nurgiyantoro, B. 2018. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Putri, A. E. 2019. EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SEBUAH STUDI PUSTAKA. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 39-42. Widi, R. K. 2010. Asas Metodologi Penelitian Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta Graha Ilmu. DOI DOI PDF Bahasa Indonesia Refbacks There are currently no refbacks. JURNAL CAKRAWALA MANDARIN 2017,Alamat RedaksiProdi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas UniversalKomp. Maha Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sungai Panas,Batam 29456, +62778473399 - hermanuvers72 E-ISSN 2579-4906
Bahasa yang digunakan dalam komik sebagian besar merupakan kata-kata yang diucapkan oleh karakter dan merupakan bahasa lisan. Hal ini membuat bahasa yang digunakan sangat informal, yang dibangun dari kalimat- kalimat sederhana dengan bahasa yang sederhana. Bahasa apa yang digunakan untuk membuat komik? Jawaban bahasa yang di gunakan adalah bahasa yang singkat, jelas dan padat yang mudah di mengerti orang saat membaca dan supaya menulisnya tidak terlalu penuh pada saat di gambar D. Mengapa komik menggunakan bahasa? Jawaban. Jawaban Agar mudah dimengerti dan agar senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Apa saja ciri ciri bahasa komik? Ciri–ciri bahasa komik 1. menggunakan bahasa percakapan sehari hari. 2. susunan kata bersifat proposional, sehingga mudh membawa pembaca untuk hanyut dlm cerita. Langkah langkah yang benar dalam menggambar komik? Tentukan tema komik. Tentukan Isi atau jalan cerita. Kembangkan tokoh-tokoh, baik secara teks sifat tertulis maupun gambar karakter. Siapkan latar belakang cerita, dengan beberapa sampel visual wujud nyata gambar latar. Buat alur cerita komik jika diperlukan. Apakah canva bisa membuat komik? Membuat Komik Keren Secara Online dengan Canva. Kini, membuat komik pendek, sederhana, dan lucu secara online dengan contoh gambar inspiratif, termasuk dalam bahasa Inggris, bisa dilakukan lewat aplikasi komik Canva. Tak perlu khawatir, siapapun kini bisa menjalani proses pembuatan komik dengan mudah dan gratis! Apa bahasa inggrisnya komikus? Komikus memiliki padanan makna dengan mangaka bahasa Jepang dan comic artist bahasa Inggris. Mengapa komik tidak menggunakan bahasa yang baku tetapi menggunakan bahasa sehari hari? Dengan digunakannya bahasa percakapan sehari–hari akan lebih mengena bagi pembaca. Pola perilaku dalam cerita komik cenderung untuk disederhanakan dan mudah diterka. Mengapa bahasa dalam komik sangat singkat dan mudah di pahami oleh pembaca? Jawaban. Jawaban agar pembaca tidak bosan untuk membaca komik, jika digunakan bahasa yang rumit akan membuat pembaca menjadi bosan. Bagaimana bentuk teks dalam komik? Teks yang digunakan di dalam komik berbentuk dialog, menceritakan dialog antara tokoh satu dengan yang lain ketika bertarung. Kata yang di gunakan dalam dialog komik berupa kata seru. Apa saja ciri-ciri komik brainly? Memiliki sifat proporsional. Menceritakan suatu cerita dengan gambar. Menggunakan bahasa percakapan. Memiliki sisi humor. Adanya penggambaran watak. Apa ciri-ciri menggambar komik? Komik itu memiliki ukuran yang proporsional, yaitu jumlah teks dan gambar yang seimbang. Hal ini dilakukan agar pembaca seakan-akan terlibat dan ikut berperan dalam cerita. Komik menggunakan bahasa percakapan sehari-hari. Sehingga mudah dipahami semua kalangan umur. Apa pengertian dan ciri-ciri komik? Komik merupakan sebuah cerita bergambar yang sifatnya mudah dicerna atau mudah dipahami, serta lucu. Komik sendiri berfungsi untuk menyampaikan cerita melalui ilustrasi urutan gambar dan kata. Tuliskan 6 langkah dalam membuat komik? Berimajinasi. Menetapkan tokoh dan tujuan. Menuangkan imajinasi menjadi skenario sesuai karakter tokoh dan tujuan yg direncanakan. Membuat sketsa gambar sesuai skenario. Menyisipkan teks dialog dan narasi diantara gambar, sesuai skenario. Merampungkan gambar, diwarnai bila perlu. Jelaskan 4 langkah dalam membuat komik? 4. Jika sketsa gambar telah berhasil dibuat langkah selanjutnya yaitu adalah menyisipkan beberapa tulisan untuk mempertegas alur cerita. Bagaimana proses pentahapan dalam menggambar komik? Tentukan tema komik. Tentukan Isi atau jalan cerita. Kembangkan tokoh-tokoh, baik secara teks sifat tertulis maupun gambar karakter. Siapkan latar belakang cerita, dengan beberapa sampel visual wujud nyata gambar latar. Membuat komik menggunakan aplikasi apa? Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk membuat komik? Dalam pembuatan komik, peralatan yang dibutuhkan berupa kertas gambar dengan ukuran bebas. Biasanya bahan kertas yang digunakan untuk membuat komik adalah HVS 80 gr atau 100 gr. Kemudian mempersiapkan pensil, penghapus, penggaris, spidol, pensil warna atau crayon untuk mewarnai. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan komik? At least itu artinya apa? Jika frasa at least diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya menjadi, “setidaknya” atau “sekurang-kurangnya”. References Pertanyaan Lainnya1Alat apakah yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa?2Pada daerah apakah yang paling sesuai bagi para petani garam brainly?3Unsur unsur apa saja yang terkandung dalam pencak silat?4Lagu kebunku dinyanyikan dengan irama berapa?5Apa tujuan percobaan jam matahari?6Ceritakan apa isi yang terkandung di dalam isi teks anekdot yang berjudul kaos tahanan KPK?7Apa alat yang di gunakan untuk mengukur suhu?81 2 jadi desimal berapa?9Pada saat lari cepat kaki kita melangkah dengan?10Apa saja syarat syarat satuan baku?
kalimat dalam komik berupa bahasa